Baru saja kamu keluar
dari ruang rekaman. Bukanlah peran utama namun kamu merasa lega dapat
mengeluarkan suara teriakan bersama tujuh seiyuu lainnya di dalam.
Kamu bertegur sapa kembali pada direktur rekaman beserta staf dan rekan-rekan seprofesimu sebagai salam perpisahan.
Rekaman kali ini bukanlah yang pertama kamu berperan sebagai noise.
Mengeluarkan suara sebagai orang lalu lalang ataupun berteriak karena
melihat suatu hal yang menakutkan. Itu yang membuatmu gelisah. Sudah
hampir setahun bekerja sebagai seiyuu kamu belum juga mendapatkan peran tetap.
Satu harapan yang diinginkan oleh seluruh fresh seiyuu, segera mendapatkan peran tetap hingga dapat merasakan pekerjaan sulih suara yang sesungguhnya.
Kamu menghela napas. "Berapa lama lagi aku harus menunggu debut utamaku?"
Tapi tak ada waktu untuk
geram dan menyesali pilihan hidupmu. Usiamu sudah lewat usia anak
sekolahan, dan bagaimanapun kamu harus gigih dalam pekerjaanmu, bukan?
Kamu melirik waktu di ponsel canggihmu. "Masih ada tiga puluh menit dari waktu pertemuan. Aku harus segera. Tak enak membuat Koharu-san menunggu."
Kamu pun mempercepat langkah agar tiba di stasiun sebelum kendaraan umum bergandeng itu meninggalkanmu.
***
Agensi Gekidan Himawari. Salah satu agensi yang melahirkan aktor yang lebih fokus pada peran suara atau yang kita kenal sebagai seiyuu. Kamu telah tiba di depan kantor agensi tersebut.
Meski tak sepopuler Aoni
Production maupun Ken Production, agensi satu ini cukup terkenal lewat
keberhasilan para aktornya. Salah satunya ialah seiyuu yang kamu idolakan.
Kamu melirik kiri-kanan, tak ada eksistensi senior tersebut. Kamu memang sadar bahwa bertemu seiyuu terkenal super sibuk akan jarang terlihat di kantor agensi.
Tanpa buang waktu kamu
melangkah ke dalam, menyapa setiap karyawan dan artis lain yang kamu
temui dengan langkah tak berhenti menuju ruang pertemuan yang
dijanjikan.
Ada hal penting.
Kalimat pesan terakhir
dari manajermu, Miyagishi Koharu, membuatmu bingung. Pasalnya Koharu
hanya mengirimkan pesan agar tak terlambat pergi bekerja atau rencana
pekerjaanmu ke depan secara terperinci.
Kamu tiba di depan pintu ruangan yang dimaksud, lalu mengetuk pintu dan membukanya.
"(Your Name) desu. Ohayou gozaimasu...."
"Ah, (Your Name)-chan, kamu tiba tepat waktu," puji Koharu.
Kamu mengangguk lega.
Namun detakan jantungmu kembali kencang saat matamu menangkap sosok
ganjal----bukan, sosok yang sangat jarang kamu temui dengan mudahnya.
Pria berumur 34 tahun itu menaikkan satu tangan untuk menyapamu dengan suara riang khasnya.
"Yo, (Your Name)-san! Selamat datang~."
Hatimu berbunga-bunga namun kenyataannya kamu malah membatu di tempat. Tak tahu harus berbuat apa.
Sapa!, pekik batinmu.
Kamu pun tersentak dan langsung membungkukkan badan sedalam-dalamnya. "O-o-ohayou gozaimasu, Miyano-san!!"
Kamu kaget sendiri dengan suara lengking milikmu.
"Go-gomenasai...," sesalmu.
Baik Koharu maupu Miyano Mamoru terkikik akan kegugupanmu. Sedangkan kamu mulai mengeluarkan kikikan kuda.
"Tak perlu canggung begitu, (Your Name)-chan!" ungkap Mamoru mulai mengakrabkan diri dengan mengubah 'san' menjadi 'chan' padamu.
"Ambil tempat dudukmu, (Your Name)-chan," pinta Koharu kemudian.
Kau mengangguk menurutinya.
Dalam ruangan 5x6 meter
ini kamu dan dua orang ini berada. Duduk melingkari meja bundar, namun
kamu segan duduk di dekat sang senior dan berakhir layaknya anak ayam
menempel di balik ketiak sang manajer.
"(Your Name)-chan, mulai besok Miyano-san akan menjadi mentor kamu---"
Sepenggal kalimat
melambungkan jantungmu, dan hampir saja kedua bola matamu meloncat dari
tempatnya. Jika itu terjadi ... mungkin hanya tergambar dalam dunia dua
dimensi.
Koharu tersenyum simpul melihat reaksimu yang menarik baginya. Mamoru sendiri ingin turut bicara tapi setelah sang manajer.
Koharu melanjutkan kalimatnya. "Kamu akan bekerja dalam anime yang sama dengan Miyano-san
dua minggu lagi. Karena kamu mendapatkan peran tetap kali ini,
kuputuskan memberimu mentor agar dapat membantumu langsung. Kebetulan
Miyano-san ikut andil dalam anime ini, dan bersedia membantumu, jadi ... bagaimana menurutmu?"
"Su...."
Kalimatmu terputus
saking terkejutnya! Semua pemberitahuan Koharu membuatmu terkejut bukan
main! Pertama, ia jelas mengatakan bahwa kamu mendaptkan peran tetap
dalam sebuah anime, pekerjaan yang kamu inginkan selama ini. Dan kedua, siap sangka seorang Miyano Mamoru akan menjadi mentormu?!! Seiyuu sekaligus penyanyi terkenal yang sudah tur konser ke beberapa kompleks Jepang gitu?!!
Manajermu itu memang
suka membuat kejutan bahkan bukan di hari ulang tahunmu. Jika hari biasa
ia memberimu kejutan berlipat, bagaimana saat ultah? Sayang ultahmu
tahun ini bukanlah yang ketujuh belas, umurmu sudah melampauinya tanpa
pesta apapun.
Tapi kesampingkan
kejutan ultahmu karena hari ini bukanlah hari ultahmu! Kamu akan mulai
debut dengan karakter tetap! Impian yang selama ini kamu harapkan!
Kamu ingin mengepalkan kedua tangan dan membanjiri ruangan dengan deraian air mata namun itu akan sangat merepotkan office boy membersihkan tumpahan emosi kebahagiaanmu.
"Superrrrrrr....."
Koharu dan Mamoru membatu melihat reaksimu. Namun lima detik kemudian keduanya tertawa.
"(Your Name)-chan...,"
Mamoru ingin berkata tapi gelitikan dalam perutnya menahan kalimatnya.
Ia benar tak sangka memiliki junior polos dan lucu seperti dirimu.
Kamu pun mulai malu. "I-iya kan? Super, kan? Ha-habisnya Miyano-san sendiri yang bersedia menjadi mentorku. Bukannya itu super? Dobel super?" ujarmu sambil memberikan tatapan penuh kilauan.
Ah, super yang kamu maksud itu jika diterjemahkan dalam bahasa Jepang akan menjadi sugoi. Dobel super akan menjadi sugokku sugoi. Karena tal ada catatan kaki biarlah kujelaskan dalam satu paragraf selipan. Lol.
"Lalu, peranku apa?" tanyamu kemudian sangat penasaran.
Koharu menyudahi tawanya dan menyerahkan buku naskah dengan judul bercetak tebal "Joudan kedo Maitantei desu".
Bercanda pun aku seorang detektif. Begitu kira-kira artinya.
Binar-binar kebahagiaanmu seakan pupus membaca judul yang rancu tersebut.
Bercanda pun aku seorang detektif....
Bercanda pun aku seorang detektif....
Judul tersebut terngiang-ngiang di benakmu.
Bercanda pun---JANGAN BERCANDA KALAU KAU SEORANG DETEKTIF!! NYAWA ORANG JADI TARUHAN!!!, kesalmu dalam batin layaknya singa betina siap menerkam kucing garong lain yang mendekati sang pujaan hati.
"Anime ini bersifat detektif komedi. Kudengar manga-nya pun sudah terkenal," ujar Koharu.
'Kudengar' berarti kamu cuma tahu sekilas, Koharu-san!, gerutumu lagi dalam hati.
"(Your Name)-chan
baca dulu naskahnya. Jika ada kesulitan, kamu bisa bertanya padaku
karena mulai dari sekarang bagiku kita senior-junior satu projek! Nah,
nah, ini nomor telepon dan alamat surelku."
Mamoru menyerahkan
selembar kartu identitasnya padamu dengan ringannya. Kamu tertegun
karena tak sangka mendapatkan nomor kontak sang idola.
"Maaf ya tak bisa lama-lama, aku harus pergi ke pekerjaan selanjutnya. Miyagishi-san, (Your Name)-chan, aku pamit dulu."
"Arigatou gozaimasu," ucapmu gugup.
"Terima kasih sudah menyempatkan waktumu, Miyano-san," ujar Koharu.
"Otsukaresamadesu," tambahmu gugup.
Mamoru mengangguk lalu melambaikan tangan sebelum menutup pintu. "Jya nee!"
Kamu bernapas lega
seketika eksistensi sang senior pergi. Jemarimu menggenggam erat kartu
yang diberikannya padamu. Kamu sangat senang dan tak dapat diungkapkan
walau telah berteriak dengan toa sekalipun.
Koharu mencolek pundakmu. "Kamu harus ingat, Miyano-san udah punya istri."
Kamu membatu seketika. Tawamu kembali terdengar bagai kikikan kuda kejepit pintu.
"Kamu pikir aku keganjenan apa sama senior kayak Miyano-san? Apalagi yang udah punya istri-anak."
Ya, kamu sudah sadar diri, jauh hari akan realita tersebut!
"Aku malah penasaran, gimana ya istrinya Miyano-san? Dianya cakep gitu apalagi istrinya?" gumammu polos.
Koharu kembali tertawa
kecil. "Sudahlah, jangan bahas masalah pribadi orang lain. Bahas
masalahmu sendiri akan peran yang kamu mainkan," sarannya kemudian.
Kepalamu mengangguk.
Kamu membuka halaman demi halaman naskah tersebut. "Aku berperan sebagai
siapa?" tanyamu kembali karena belum sempat dijawab sang manajer.
"Peranmu sebagai Polisi
Wanita yang akan hadir di beberapa episode. Namanya Shigure Akane. Tak
hanya peran tetap, karaktermu juga akan sering bertemu dengan berbagai
awal puncak masalah cerita."
Kamu mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan Koharu. Dan kamu sudah mulai membaca bagian Shigure Akane.
"Keren," gumammu.
Koharu tersenyum. "Kamu
harus dapat menjalankan pekerjaan satu ini. Jika berhasil, kesempatan
perkejaan yang lebih besar akan menunggu di depan mata. Dan jika
gagal....."
"Kupastikan untuk tidak gagal!" ujarmu optimis. "Terima kasih, Koharu-senpai, senpai sudah sangat membantuku sejak awal bekerja."
Kohari tersenyum ramah. "Selain karena pekerjaan, aku tak bisa membiarkan kohai satu sekolah dan seklubku kesusahan."
"Aku akan mulai membaca naskah ini begitu tiba di apartemen. Koharu-senpai, aku pamit pulang dahulu."
"Hm, hati-hati di jalan!"
Kamu bergumam memasukkan naskah dan kartu identitas Miyano Mamoru dalam tas.
"Hari ini~ makan ramen spagetti~."
Koharu tertegun mendengarnya.
"Ra-ramen spagetti??"
Ia tak dapat membayangkan apa yang akan kamu masak sebagai santapan malammu. Apakah masak ramen dengan bahan spagetti, atau sebaliknya?
Ah, benarkah kamu punya selera masakan yang ganjil seperti itu?
******************************
*** bersambung ***
******************************
*** bersambung ***
******************************
~Karakter dalam chapter ini~
(Your Name), kamu yang berperan sebagai fresh seiyuu, masih newbie, belum matang dan pantang menyerah dalam karir sebagai seorang seiyuu.
Yamagishi Koharu, merupakan original character yang berperan sebagai manajermu. Rupanya ia juga seniormu saat SMA lalu.
Miyano Mamoru, merupakan bintang utama, the real seiyuu
dalam fanfiksi kali ini. Ia merupakan senior dan akan menjadi mentormu.
Dan agensi Gekidan Himawari memang sebuah agensi Mamo berada.

Jika ada kesalahan informasi, silahkan berkomentar!