Selasa, 12 September 2017

B2 02 | Pelajaran pertama dari senior yang kamu kagumi

Post oleh : seianivers | Rilis : September 12, 2017 | Series :
Pagi ini kamu marathon mengelilingi kompleks seperti biasa. Hanya berlari-lari kecil memutari jalan selingkaran apartemen di mana kamu tinggal, tak sampai mengelilingi seluruhan Tokyo karena nanti kamu akan dianggap ikut lomba marathon tapi salah jalur!

Jam enam dini hari kamu menyelesaikan ritual kesehatan itu dan kembali ke apartemen karena jam sembilan kamu harus sudah berada di kantor untuk menemui manajermu.

Saat melihat jam di smartphone kamu baru sadar bahwa sudah banyak notifikasi dari sosial media tuitaa. Akun berita yang kamu ikuti mengunggah sebuah berita terhangat dan sudah banyak komentar mengenai hal tersebut. Karena pesaran kamu langsung membukanya.

Susu hangat telah kamu tuang ke gelas ukuran sedang dan siap untuk kamu nikmati kesegarannya setelah marathon. Namun setelah membaca berita lewat ponsel pintar, kamu tersedak minuman saking terkejutnya.

Kamu batuk-batuk, berharap air yang masuk ke tenggorokan kembali naik dan turun ke jalur kerongkongan.

Takut salah paham kamu kembali membaca berita itu perlahan.

"Seiyuu Hanazawa Kana ketahuan jalan bersama dengan seorang seiyuu lainnya ....... Ono Kensho???"

Kamu tak terpaku terkejut, tapi langsung mengutarakannya segenap hati.

"Eh?"

***
 Kantor Gekidan Himawari.

Kamu sangat gugup melangkahkan kaki ke dalamnya. Padahal sudah setahun kamu bolak-balik ke gedung ini tapi tetap saja asam lambungmu naik begitu mencapai pintu masuknya.

Apalagi hari ini adalah hari pertamamu bekerjasama dengan senior yang kamu kagumi.

Yang telah mematahkan hati kaum hawa.

Ah, lupakan hal itu!

Kamu menundukkan sedikit kepala pada resepsionis yang mengucapkan selamat pagi padamu, membalas sapaannya. Hal yang sudah biasa. Lalu menyapa orang-orang yang kamu temui di dalam.

"(Your Name)-chan, suaramu tidak lantang terdengar. Ulangi!"

Spontan kaget kamu langsung menjawab, "Hai'! Ohayou gozaiMASU!!" tanpa melirik siapa yang menyapamu.

Kamu membalikkan badan, mendapati seniormu menahan tawa melihat sikap gugupmu.
"Mi-Miyano-san?" kagetmu.

Ia melambaikan tangan.

Kamu menundukkan kepala perlahan, "Ohayou gozaimasu," ulangmu lagi dengan suara lunak lebih sopan.

Miyano Mamoru malah mengikuti cara menyapamu, menundukkan badan sedikit, "Ohayou gozaimasu."

Kamu terkekeh kecil melihatnya.

Tanpa kamu sadari degupan jantungmu kembali normal. Kamu merasa lega seorang seiyuu veteran Miyano Mamoru bukanlah seorang entertainer yang sombong tak mau menyapa balik juniornya.

"Gimana? Udah baca naskahnya?" tanya Mamoru.

Kamu mengangguk. Tentu saja kamu langsung membacanya. Karena baru kali ini dapat naskah dengan percakapan panjang. Saking gembiranya kamu sudah menandai semua bagianmu dan berlatih di beberapa bagian.

"Bagus kalau begitu! Kita bisa mulai dari sekarang!" putus Mamoru kemudian.

"Sekarang?" heranmu.

Mamoru mengangguk. "Iya sekarang? Kapan lagi?"

Kamu malah mengangguk gugup, menggaruk dagu dengan jari telunjuk.

"Jangan bilang kamu....."

Tahu sendirilah makhluk di hadapanmu itu tak hanya sosok seiyuu veteran nan tampan, kamu harusnya memperingati diri lebih awal kalau Mamoru itu suka jahil sama orang lain! Apalagi juniornya!

Ia menyisir rambut dengan jemarinya, menatapmu seakan menggoda. "Gugup?"

Deg!

Jantungmu yang sudah berdetak normal kini didesak memompa lebih cepat.

"Kamu...," Mamoru semakin mengecilkan suaranya dan semakin berat, "mau perlakuan biasa atau ... khusus?"

Deg!!

Jantungmu hampir copot mendengarnya. Bahkan kamu berkeringat dingin, tak tahu harus membalas kalimatnya.

"E? E-e-eto... Eto...."

"Jangan mengerjainya, Miyano-san."

Manajermu menghampiri bagaikan malaikat penyelamat. Kamu bersyukur Koharu datang. Andai bisa kamu sudah memeluk Koharu, mengucapkan rasa syukur atas kehadirannya yang tepat waktu. Namun kamu undur niat tersebut karena itu terlalu berlebihan. Dan belum tentu Koharu sendiri sudi dipeluk olehmu.

Mamoru terkekeh geli ketahuan mengerjaimu. Ia menggaruk belakang kepalanya. "Gomen," ujarnya malu.

Miyagishi Koharu yang sudah lima tahun bekerja sebagai manajer artis Gekidan Himawari sudah terbiasa dengan kejahilan Miyano Mamoru. Itu karena dulu Mamoru juga seniornya. Namun itu sudah jadi cerita lama.

Koharu menatapmu yang masih sibuk menormalkan detak jantung. Kamu mangap-mangap seperti ikan koi yang mencari oksigen di permukaan air. Tak sengaja melirik Koharu yang menertawaimu diam-diam. Kamu menghentikan cara bernapas yang kelewat jelek itu.

"Karena Miyano-san ada waktu pagi ini aku memanggilmu. Tapi tak lama karena Miyano-san harus recording jam 10. Jadi pergunakan waktu----

"Miyano-kun."

Kalimat Koharu terputus oleh panggilan seorang laki-laki. Ialah sang manajernya Mamoru.

"Aku baru dapat info kalau waktu rekamannya dipercepat," ujar sang manajer sembari melihat jam tangan, menghitung waktu agar sampai di tujuan.

Hatimu mencelus mendengar itu.

"Ah, sayang sekali," tak sangka Koharu.

Mamoru melihat ekspresimu, merasa tak enak hati meninggalkanmu begitu saja. Padahal ia juga ingin berbincang akrab denganmu.

Namun sedetik kemudian ia mendapatkan ide. Bibirnya tersenyum semringah. Ia menjentikkan jari. "Aha!" Melirik antara manajernya dan Koharu. "Punya kertas sama pena?"

"Untuk apa?" tanya manajernya Mamoru.

"Ingat metode yang dipakai Mimura-san pada juniornya?" ingat Mamoru.

Koharu langsung ingat karena junior yang dimaksud itu teman satu kelasnya dulu. "Ah!"

Mamoru menjentikkan jari lalu menunjuk Koharu, senang ia langsung mengingatnya. Sedangkan kamu dan manajernya Mamoru kebingungan.

Koharu segera meminta kertas A4 pada resepsionis dan spidol. Kembali pada kalian, lalu memberikan dua hal itu pada Mamoru.

"Nah, (Your Name)-chan, bagian mana yang paling sulit menurutmu?" tanya Mamoru langsung tentang naskahmu.

Kamu berpikir cepat. Teringat semalam kamu berulang kali menyuarakan berbagai macam intonasi suara, mengingat peranmu ialah seorang polisi wanita baru yang masih labil. Selalu berubah suasana tergantung orang yang menyapamu.

Akhirnya kamu menjelaskan hal itu secara ringkas pada Mamoru. Seniormu itu mengangguk mengerti. Kemudian menulis serangkai kalimat di atas kertas dengan kapita besar.

Kamu penasaran apa yang ditulis Mamoru. Sayang dia lebih tinggi darimu, menjulurkan leher bahkan menjinjitpun tak sampai memandang apa yang ditulisnya. Kamu menyerah, mencoba membaca tulisan tersebut dari balik kertas. Namun sebagian terhalangi telapak tangannya Mamoru.

Koharu mencolek pundakmu. Kamu menghentikan tingkah polosmu.

"Maksud metode Mimura-san ke juniornya apa?" tanyamu kemudian pada Koharu.

"Juniornya itu kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Padahal aktingnya sangat bagus. Agar tak canggung bertutur sapa dengan orang lain, terutama dalam agensi, Mimura-san menuliskan kyou wa ii tenki desu ne di kertas, lalu dikalungkan pada juniornya. Juniornya itu harus berkeliling dengan tulisan tersebut, memperlihatkan tulisan itu pada setiap orang yang ditemuinya...."

"Setiap orang punya reaksi berbeda meski kita mengatakan satu kalimat yang sama. Karena itu...," Mamoru melanjutkan kalimat Koharu, menyerahkan kertas yang telah ia tulis itu padamu, "kamu harus memberikan respon yang baik pada setiap reaksi orang-orang padamu," jelasnya sambil menutup spidol.

Kamu membaca tulisan itu. Terbelalak bukan main.

"I-ini ... aku harus berkeliling dengan kalimat ini??" kagetmu tak percaya.

Koharu melirik kertasmu, lalu terkikik sendiri.

Mamoru mengangguk tanpa ragu.

Yang benar saja?!, pekikmu dalam hati. Jika kalimat yang ditulis sama dengan metode salah satu senior agensi ini yang bernama Mimura-san itu mungkin kamu akan menjalankannya dengan senang hati. Tapi.....

Kamu harus sadar, harus mengingatkan diri sekali lagi bahwa seniormu itu, mentormu itu Miyano Mamoru. Senior yang paling suka mengerjai junior polos sepertimu.

Melihat ekspresimu yang tercengang bukan main, diam-diam Mamoru menahan gelitikan dalam perutnya.

Manajernya hanya geleng-geleng kepala. "Ayo, Miyano-kun. Nanti kau terlambat."

Mamoru mengangguk. Saat menoleh, pandangannya menangkap juniornya yang lain. Salah satu junior yang difavoritkannya. Sudah dianggapnya adik laki-laki yang sangat mudah terpengaruh olehnya.

Mamo, kamu itu senior yang 'baik' ya?

"Yuuto!" panggilnya.

Orang tang dipanggil Yuto itu langsung tersenyum dan menghampiri. "Ohayou gozaimasu, Mamo-san!" Ia mengenali eksistensimu, menyapamu kemudian. "Ohayou, (Your Name)!"

Kamu mengangguk sekali padanya, "Ohayou, Uemura-kun." Lalu kembali tertegun melihat tulisan Mamoru.

Mamoru menepuk pundak Uemura Yuto. "Nah, (Your Name)-chan, coba sama Yuuto-kun!" perintahnya.

Matamu terbelalak. Kedua pipimu langsung merona. Jika kamu memulai latihan dengan teman satu kelasmu dulu itu, bagimu, sama saja dengan kokuhaku---pernyataan perasaan!

"Eh, apa?" tanya Yuuto penasaran.

"Ayo!" paksa Mamoru.

Dengan berat hati kamu memperlihatkan tulisan I LOVE YOU itu pada Yuuto.

Yuuto tertegun sesaat. Matanya melirikmu yang mengalihkan pandang, kemudian kembali ke tulisan itu. Terakhir melirik Mamoru dan dua manajer lainnya yang menahan tawa.

Barulah ia mulai paham. Padahal dalam hati ia sudah deg-degan mendapatkan kokuhaku di pagi hari. Nyatanya....

Yuuto tersenyum manis padamu. "(Your Name)," panggilnya, "kalau kau tak melihat mataku, aku tak akan memberikan jawabannya padamu."

Kamu tersentak setengah mati.

Tiga orang lainnya kesulitan menahan tawa melihat kejujuran tingkahmu.

Yuuto, lagi-lagi memanggil namamu, kali ini lebih lembut.

Perlahan kamu menolehkan pandangan, berusaha menatap Yuuto.

"Boku mo, kimi no koto sou da yo!" jawabnya mengumbar senyum, malu-malu.

Kamu hanya tertegun mendengarnya.

Mamoru berdeham sekali. "(Your Name)-chan, responmu mana? Jika kamu tak merespon, kuanggap kamu gagal!"

Meski tak melibatkan perasaan, melakukan kokuhaku di pagi hari membuatmu tak tanggung canggung.

Ini hanya latihan, ingatmu pada diri sendiri.

"A-arigatou...," balasmu gugup.

Alis Mamoru terangkat satu. "Arigatou? Hanya itu saja responmu?"

Kamu mengangguk gugup.

Mamoru menunjukmu penuh kekesalan. "Gagal!" Menaikkan jari telunjuk itu atas-bawah berkali-kali, "Kalau hanya itu yang kamu ucapkan, siapapun akan menganggapmu tak serius. Kamu harus membalasnya dengan serius, meski ditolak sekalipun!"

Kamu tertegun.

"Ini hanya latihan," ingat Mamoru lagi. "Meski hanya latihan, cobalah serius!" Kemudian menepuk pundak Yuto sekali lagi agak keras. "Ya 'kan, Yuuto-kun?"

Yuuto menjawabnya gagu. "E-eh, iya, iya...."

Mamoru memberikan senyum intimidasi pada Yuuto. "Padahal kamu udah jawab serius, ya? Sabar ya...."

"Iya---eeeeh?" kaget Yuuto kegelagapan. "Mamo-san?"

"Udah ya! Aku pamit duluan!" Tanpa memerdulikan dua juniornya dengan perasaan keruh masing-masing---kamu yang masih memikirkan cara melanjutkan latihan pemberian Mamoru; dan Yuuto yang kegelagapan dengan pernyataan Mamoru.

Mamoru melangkah ke pintu keluar bersama manajernya. Ia teringat suatu hal, kemudian membalikkan badan.

"(Your Name)-chan! Lakukan latihan itu selama dua hari ke depan ya~!!"

Ia melambaikan tangan dan melanjutkan langkah.

Kamu tertegun bukan main. Dua hari???

"Eeeehhh????"

Tak bisa kamu bayangkan akan berkeliling dalam agensi dengan kertas bertuliskan 'I Love You' dan memperlihatkannya pada setiap orang yang kamu temui, baik para staf maupun para artis sulih suara lainnya.

Kalau iya mereka tahu tujuannya sebagai latihan. Jika ada yang benar menganggap ia sedang menyatakan perasaan bagaimana?

Yuto menepuk pundakmu sekali, menyadarkan dari lamunan. "Semangat ya, teman!" Memberikan senyum kemudian melangkah meninggalkanmu.

Yang benar saja!?

******************************
*** bersambung ***
******************************

Catatan:
*Kyou wa ii tenki desu ne = hari ini cerah ya

**Boku mo kimi no koto sou da yo = aku juga memiliki perasaan yg sama denganmu

~karakter dalam chap kali ini~
(Your Name)
Miyagishi Koharu (OC), manajer kamu
Miyano Mamoru

Manajernya Miyano, jujur, aku kurang tau manajernya Miyano itu laki-laki atau perempuan. Jika ada info, silahkan komentar ya.

Uemura Yuuto
 
Sama dengan Miyano maupun seiyuu lainnya yang tergabung dalam Gekidan Himawari, Uemura sudah mendalami dunia peran sejak kecil.
Lahir dan besar di Saitama, 23 Oktober 1993. Uemura mendapatkan peran pertama tetapnya sebagai Totsuka Tsukito dalam anime Kamigami no Asobu, dan lead character pertama sebagai Nakajima Atsushi dalam anime Bungo Stray Dogs---yang mana Miyano ikut andil besar dalam anime tersebut. Juga terkenal sebagai Jugo dalam anime Nanbaka, dan salah satu anggota MooNs untuk game maupun anime B-Project* dengan menyuarakan karakter Masunaga Kazuna.



Mimura
Karena aku punya sedikit info soal Gekidan Himawari, jadi aku ambil salah satu yang mungkin artis senior di sana. Maksudnya Mimura Yuna, tak ada info tentang dia. Maupun metode latihan yang diberikan Mamo hanya ide semataku saja.

Silahkan tinggalkan jejak ya minasan~~~

google+

linkedin

Jika ada kesalahan informasi, silahkan berkomentar!