Pagi ini kamu marathon
mengelilingi kompleks seperti biasa. Hanya berlari-lari kecil memutari
jalan selingkaran apartemen di mana kamu tinggal, tak sampai
mengelilingi seluruhan Tokyo karena nanti kamu akan dianggap ikut lomba
marathon tapi salah jalur!
Jam enam dini hari kamu
menyelesaikan ritual kesehatan itu dan kembali ke apartemen karena jam
sembilan kamu harus sudah berada di kantor untuk menemui manajermu.
Saat melihat jam di smartphone kamu baru sadar bahwa sudah banyak notifikasi dari sosial media tuitaa. Akun
berita yang kamu ikuti mengunggah sebuah berita terhangat dan sudah
banyak komentar mengenai hal tersebut. Karena pesaran kamu langsung
membukanya.
Susu hangat telah kamu
tuang ke gelas ukuran sedang dan siap untuk kamu nikmati kesegarannya
setelah marathon. Namun setelah membaca berita lewat ponsel pintar, kamu
tersedak minuman saking terkejutnya.
Kamu batuk-batuk, berharap air yang masuk ke tenggorokan kembali naik dan turun ke jalur kerongkongan.
Takut salah paham kamu kembali membaca berita itu perlahan.
"Seiyuu Hanazawa Kana ketahuan jalan bersama dengan seorang seiyuu lainnya ....... Ono Kensho???"
Kamu tak terpaku terkejut, tapi langsung mengutarakannya segenap hati.
"Eh?"
***
Kantor Gekidan Himawari.
Kamu sangat gugup
melangkahkan kaki ke dalamnya. Padahal sudah setahun kamu bolak-balik ke
gedung ini tapi tetap saja asam lambungmu naik begitu mencapai pintu
masuknya.
Apalagi hari ini adalah hari pertamamu bekerjasama dengan senior yang kamu kagumi.
Yang telah mematahkan hati kaum hawa.
Ah, lupakan hal itu!
Kamu menundukkan sedikit
kepala pada resepsionis yang mengucapkan selamat pagi padamu, membalas
sapaannya. Hal yang sudah biasa. Lalu menyapa orang-orang yang kamu
temui di dalam.
"(Your Name)-chan, suaramu tidak lantang terdengar. Ulangi!"
Spontan kaget kamu langsung menjawab, "Hai'! Ohayou gozaiMASU!!" tanpa melirik siapa yang menyapamu.
Kamu membalikkan badan, mendapati seniormu menahan tawa melihat sikap gugupmu.
"Mi-Miyano-san?" kagetmu.
Ia melambaikan tangan.
Kamu menundukkan kepala perlahan, "Ohayou gozaimasu," ulangmu lagi dengan suara lunak lebih sopan.
Miyano Mamoru malah mengikuti cara menyapamu, menundukkan badan sedikit, "Ohayou gozaimasu."
Kamu terkekeh kecil melihatnya.
Tanpa kamu sadari degupan jantungmu kembali normal. Kamu merasa lega seorang seiyuu veteran Miyano Mamoru bukanlah seorang entertainer yang sombong tak mau menyapa balik juniornya.
"Gimana? Udah baca naskahnya?" tanya Mamoru.
Kamu mengangguk. Tentu
saja kamu langsung membacanya. Karena baru kali ini dapat naskah dengan
percakapan panjang. Saking gembiranya kamu sudah menandai semua bagianmu
dan berlatih di beberapa bagian.
"Bagus kalau begitu! Kita bisa mulai dari sekarang!" putus Mamoru kemudian.
"Sekarang?" heranmu.
Mamoru mengangguk. "Iya sekarang? Kapan lagi?"
Kamu malah mengangguk gugup, menggaruk dagu dengan jari telunjuk.
"Jangan bilang kamu....."
Tahu sendirilah makhluk
di hadapanmu itu tak hanya sosok seiyuu veteran nan tampan, kamu
harusnya memperingati diri lebih awal kalau Mamoru itu suka jahil sama
orang lain! Apalagi juniornya!
Ia menyisir rambut dengan jemarinya, menatapmu seakan menggoda. "Gugup?"
Deg!
Jantungmu yang sudah berdetak normal kini didesak memompa lebih cepat.
"Kamu...," Mamoru semakin mengecilkan suaranya dan semakin berat, "mau perlakuan biasa atau ... khusus?"
Deg!!
Jantungmu hampir copot mendengarnya. Bahkan kamu berkeringat dingin, tak tahu harus membalas kalimatnya.
"E? E-e-eto... Eto...."
"Jangan mengerjainya, Miyano-san."
Manajermu menghampiri
bagaikan malaikat penyelamat. Kamu bersyukur Koharu datang. Andai bisa
kamu sudah memeluk Koharu, mengucapkan rasa syukur atas kehadirannya
yang tepat waktu. Namun kamu undur niat tersebut karena itu terlalu
berlebihan. Dan belum tentu Koharu sendiri sudi dipeluk olehmu.
Mamoru terkekeh geli ketahuan mengerjaimu. Ia menggaruk belakang kepalanya. "Gomen," ujarnya malu.
Miyagishi Koharu yang
sudah lima tahun bekerja sebagai manajer artis Gekidan Himawari sudah
terbiasa dengan kejahilan Miyano Mamoru. Itu karena dulu Mamoru juga
seniornya. Namun itu sudah jadi cerita lama.
Koharu menatapmu yang
masih sibuk menormalkan detak jantung. Kamu mangap-mangap seperti ikan
koi yang mencari oksigen di permukaan air. Tak sengaja melirik Koharu
yang menertawaimu diam-diam. Kamu menghentikan cara bernapas yang
kelewat jelek itu.
"Karena Miyano-san ada waktu pagi ini aku memanggilmu. Tapi tak lama karena Miyano-san harus recording jam 10. Jadi pergunakan waktu----
"Miyano-kun."
Kalimat Koharu terputus oleh panggilan seorang laki-laki. Ialah sang manajernya Mamoru.
"Aku baru dapat info
kalau waktu rekamannya dipercepat," ujar sang manajer sembari melihat
jam tangan, menghitung waktu agar sampai di tujuan.
Hatimu mencelus mendengar itu.
"Ah, sayang sekali," tak sangka Koharu.
Mamoru melihat ekspresimu, merasa tak enak hati meninggalkanmu begitu saja. Padahal ia juga ingin berbincang akrab denganmu.
Namun sedetik kemudian
ia mendapatkan ide. Bibirnya tersenyum semringah. Ia menjentikkan jari.
"Aha!" Melirik antara manajernya dan Koharu. "Punya kertas sama pena?"
"Untuk apa?" tanya manajernya Mamoru.
"Ingat metode yang dipakai Mimura-san pada juniornya?" ingat Mamoru.
Koharu langsung ingat karena junior yang dimaksud itu teman satu kelasnya dulu. "Ah!"
Mamoru menjentikkan jari
lalu menunjuk Koharu, senang ia langsung mengingatnya. Sedangkan kamu
dan manajernya Mamoru kebingungan.
Koharu segera meminta kertas A4 pada resepsionis dan spidol. Kembali pada kalian, lalu memberikan dua hal itu pada Mamoru.
"Nah, (Your Name)-chan, bagian mana yang paling sulit menurutmu?" tanya Mamoru langsung tentang naskahmu.
Kamu berpikir cepat.
Teringat semalam kamu berulang kali menyuarakan berbagai macam intonasi
suara, mengingat peranmu ialah seorang polisi wanita baru yang masih
labil. Selalu berubah suasana tergantung orang yang menyapamu.
Akhirnya kamu
menjelaskan hal itu secara ringkas pada Mamoru. Seniormu itu mengangguk
mengerti. Kemudian menulis serangkai kalimat di atas kertas dengan
kapita besar.
Kamu penasaran apa yang
ditulis Mamoru. Sayang dia lebih tinggi darimu, menjulurkan leher bahkan
menjinjitpun tak sampai memandang apa yang ditulisnya. Kamu menyerah,
mencoba membaca tulisan tersebut dari balik kertas. Namun sebagian
terhalangi telapak tangannya Mamoru.
Koharu mencolek pundakmu. Kamu menghentikan tingkah polosmu.
"Maksud metode Mimura-san ke juniornya apa?" tanyamu kemudian pada Koharu.
"Juniornya itu kesulitan
berinteraksi dengan orang lain. Padahal aktingnya sangat bagus. Agar
tak canggung bertutur sapa dengan orang lain, terutama dalam agensi,
Mimura-san menuliskan kyou wa ii tenki desu ne di
kertas, lalu dikalungkan pada juniornya. Juniornya itu harus
berkeliling dengan tulisan tersebut, memperlihatkan tulisan itu pada
setiap orang yang ditemuinya...."
"Setiap orang punya
reaksi berbeda meski kita mengatakan satu kalimat yang sama. Karena
itu...," Mamoru melanjutkan kalimat Koharu, menyerahkan kertas yang
telah ia tulis itu padamu, "kamu harus memberikan respon yang baik pada
setiap reaksi orang-orang padamu," jelasnya sambil menutup spidol.
Kamu membaca tulisan itu. Terbelalak bukan main.
"I-ini ... aku harus berkeliling dengan kalimat ini??" kagetmu tak percaya.
Koharu melirik kertasmu, lalu terkikik sendiri.
Mamoru mengangguk tanpa ragu.
Yang benar saja?!, pekikmu dalam hati. Jika kalimat yang ditulis sama dengan metode salah satu senior agensi ini yang bernama Mimura-san itu mungkin kamu akan menjalankannya dengan senang hati. Tapi.....
Kamu harus sadar, harus
mengingatkan diri sekali lagi bahwa seniormu itu, mentormu itu Miyano
Mamoru. Senior yang paling suka mengerjai junior polos sepertimu.
Melihat ekspresimu yang tercengang bukan main, diam-diam Mamoru menahan gelitikan dalam perutnya.
Manajernya hanya geleng-geleng kepala. "Ayo, Miyano-kun. Nanti kau terlambat."
Mamoru mengangguk. Saat
menoleh, pandangannya menangkap juniornya yang lain. Salah satu junior
yang difavoritkannya. Sudah dianggapnya adik laki-laki yang sangat mudah
terpengaruh olehnya.
Mamo, kamu itu senior yang 'baik' ya?
"Yuuto!" panggilnya.
Orang tang dipanggil Yuto itu langsung tersenyum dan menghampiri. "Ohayou gozaimasu, Mamo-san!" Ia mengenali eksistensimu, menyapamu kemudian. "Ohayou, (Your Name)!"
Kamu mengangguk sekali padanya, "Ohayou, Uemura-kun." Lalu kembali tertegun melihat tulisan Mamoru.
Mamoru menepuk pundak Uemura Yuto. "Nah, (Your Name)-chan, coba sama Yuuto-kun!" perintahnya.
Matamu terbelalak. Kedua
pipimu langsung merona. Jika kamu memulai latihan dengan teman satu
kelasmu dulu itu, bagimu, sama saja dengan kokuhaku---pernyataan perasaan!
"Eh, apa?" tanya Yuuto penasaran.
"Ayo!" paksa Mamoru.
Dengan berat hati kamu memperlihatkan tulisan I LOVE YOU itu pada Yuuto.
Yuuto tertegun sesaat.
Matanya melirikmu yang mengalihkan pandang, kemudian kembali ke tulisan
itu. Terakhir melirik Mamoru dan dua manajer lainnya yang menahan tawa.
Barulah ia mulai paham. Padahal dalam hati ia sudah deg-degan mendapatkan kokuhaku di pagi hari. Nyatanya....
Yuuto tersenyum manis
padamu. "(Your Name)," panggilnya, "kalau kau tak melihat mataku, aku
tak akan memberikan jawabannya padamu."
Kamu tersentak setengah mati.
Tiga orang lainnya kesulitan menahan tawa melihat kejujuran tingkahmu.
Yuuto, lagi-lagi memanggil namamu, kali ini lebih lembut.
Perlahan kamu menolehkan pandangan, berusaha menatap Yuuto.
"Boku mo, kimi no koto sou da yo!" jawabnya mengumbar senyum, malu-malu.
Kamu hanya tertegun mendengarnya.
Mamoru berdeham sekali. "(Your Name)-chan, responmu mana? Jika kamu tak merespon, kuanggap kamu gagal!"
Meski tak melibatkan perasaan, melakukan kokuhaku di pagi hari membuatmu tak tanggung canggung.
Ini hanya latihan, ingatmu pada diri sendiri.
"A-arigatou...," balasmu gugup.
Alis Mamoru terangkat satu. "Arigatou? Hanya itu saja responmu?"
Kamu mengangguk gugup.
Mamoru menunjukmu penuh
kekesalan. "Gagal!" Menaikkan jari telunjuk itu atas-bawah berkali-kali,
"Kalau hanya itu yang kamu ucapkan, siapapun akan menganggapmu tak
serius. Kamu harus membalasnya dengan serius, meski ditolak sekalipun!"
Kamu tertegun.
"Ini hanya latihan,"
ingat Mamoru lagi. "Meski hanya latihan, cobalah serius!" Kemudian
menepuk pundak Yuto sekali lagi agak keras. "Ya 'kan, Yuuto-kun?"
Yuuto menjawabnya gagu. "E-eh, iya, iya...."
Mamoru memberikan senyum intimidasi pada Yuuto. "Padahal kamu udah jawab serius, ya? Sabar ya...."
"Iya---eeeeh?" kaget Yuuto kegelagapan. "Mamo-san?"
"Udah ya! Aku pamit
duluan!" Tanpa memerdulikan dua juniornya dengan perasaan keruh
masing-masing---kamu yang masih memikirkan cara melanjutkan latihan
pemberian Mamoru; dan Yuuto yang kegelagapan dengan pernyataan Mamoru.
Mamoru melangkah ke pintu keluar bersama manajernya. Ia teringat suatu hal, kemudian membalikkan badan.
"(Your Name)-chan! Lakukan latihan itu selama dua hari ke depan ya~!!"
Ia melambaikan tangan dan melanjutkan langkah.
Kamu tertegun bukan main. Dua hari???
"Eeeehhh????"
Tak bisa kamu bayangkan
akan berkeliling dalam agensi dengan kertas bertuliskan 'I Love You' dan
memperlihatkannya pada setiap orang yang kamu temui, baik para staf
maupun para artis sulih suara lainnya.
Kalau iya mereka tahu tujuannya sebagai latihan. Jika ada yang benar menganggap ia sedang menyatakan perasaan bagaimana?
Yuto menepuk pundakmu
sekali, menyadarkan dari lamunan. "Semangat ya, teman!" Memberikan
senyum kemudian melangkah meninggalkanmu.
Yang benar saja!?
******************************
*** bersambung ***
*** bersambung ***
******************************
Catatan:
*Kyou wa ii tenki desu ne = hari ini cerah ya
*Kyou wa ii tenki desu ne = hari ini cerah ya
**Boku mo kimi no koto sou da yo = aku juga memiliki perasaan yg sama denganmu
~karakter dalam chap kali ini~
(Your Name)
Miyagishi Koharu (OC), manajer kamu
Miyano Mamoru
Manajernya Miyano, jujur, aku kurang tau manajernya Miyano itu laki-laki atau perempuan. Jika ada info, silahkan komentar ya.
Uemura Yuuto
Sama dengan Miyano maupun seiyuu lainnya yang tergabung dalam Gekidan Himawari, Uemura sudah mendalami dunia peran sejak kecil.
Lahir dan besar di Saitama, 23 Oktober 1993. Uemura mendapatkan peran pertama tetapnya sebagai Totsuka Tsukito dalam anime Kamigami no Asobu, dan lead character pertama sebagai Nakajima Atsushi dalam anime Bungo Stray Dogs---yang mana Miyano ikut andil besar dalam anime tersebut. Juga terkenal sebagai Jugo dalam anime Nanbaka, dan salah satu anggota MooNs untuk game maupun anime B-Project* dengan menyuarakan karakter Masunaga Kazuna.
Mimura
Karena aku punya sedikit info soal Gekidan Himawari, jadi aku ambil salah satu yang mungkin artis senior di sana. Maksudnya Mimura Yuna, tak ada info tentang dia. Maupun metode latihan yang diberikan Mamo hanya ide semataku saja.
Karena aku punya sedikit info soal Gekidan Himawari, jadi aku ambil salah satu yang mungkin artis senior di sana. Maksudnya Mimura Yuna, tak ada info tentang dia. Maupun metode latihan yang diberikan Mamo hanya ide semataku saja.
Silahkan tinggalkan jejak ya minasan~~~
Jika ada kesalahan informasi, silahkan berkomentar!